Berdasar Surat Perintah Divisi Siliwangi No. 56/DB/49 Tanggal 24 Agustus 1949 dan SK Komandan Pertempuran Tasikmalaya secara resmi tanggal 07 September 1949 resmi sebagai ditetapkan sebagai Hari Jadi Batalyon C. Batalyon C adalah hasil reorganisasi dari Yon IV Brigade XIV menjadi dua batalyon yaitu:
Kedua Batalyon tersebut merupakan organik dari Brigade 13 Priangan Timur. Tahun 1951 Batalyon C berganti nama menjadi Batalyon 135 Brigade B yang akhirnya pada akhir tahun 1951 ditetapkan dengan nama Batalyon Infanteri Para Raider 305/Tengkorak disingkat Yonif Para Raider 305/Tengkorak.
Yonif ini berdiri pada tanggal 7 September 1949 di Bintaran Kulon, Yogyakarta. Selanjutnya Tahun 1975, Yonif 305/Tengkorak baru saja pindah dislokasinya dari Tarogong, Kabupaten Garut ke Telukjambe, Kabupaten Karawang.
Satuan Batalyon Infanteri Para Raider 305 / Tengkorak. Dalam perjalanan sejarahnya memiliki semboyan yang selalu dikobarkan dalam setiap kegiatan dan penugasan, sehingga satuan ini dapat menorehkan prestasi-prestasi yang dapat membanggakan Prajurit dan Rakyat Indonesia. Adapun dalam membina satuan ini, mengambil salah satu filosofi negara kesatuan Republik Indonesia yakni “ Bangunlah Jiwanya, Bangunlah Raganya ”, maka Yonif Para Raider 305 memiliki dua semboyan yaitu semboyan jiwa dan semboyan aksi. Adapun dengan pengertian:
Semboyan Jiwa Yonif Para Raider 305/Tengkorak adalah “DARIPADA MENYERAH LEBIH BAIK MATI BERCERMIN SEBAGAI TENGKORAK” yang mengandung arti bahwa; Prajurit Yonif Para Raider 305/Tengkorak selalu semangat dan pantang menyerah atau pantang menerima kegagalan dalam melaksanakan segala penugasan yang diemban dari Komando Atas. Diiringngi dengan rasa ikhlas dan selalu dekat dengan Tuhan YME, bahwa sebagai insan Manusia yang bertaqwa, sewaktu-waktu akan Mati menghadap Sang IIlahi.
Oleh karena itu, Prajurit Yonif Para Raider 305/Tengkorak agar selalu mengaplikasikan ilmu pengetahuhuan dan kemampuan yang dimiliki serta loyalitas terhadap Perintah. Dilandasi dengan kesiapsiagaan dan kewaspadaan yang tinggi dalam setiap Penugasan yang diberikan oleh Komando Atas.
Dalam menyikapi perkembangan situasi dan kondisi saat ini diperlukan semangat dan do’a untuk membagun raga Satuan ini, maka dikobarkan-lah sebuah Semboyan Aksi Yonif Para Raider 305/Tengkorak yaitu “CEPAT – RAHASIA – BERHASIL” pada tahun 2018; yang merupakan Cerminan dan Do’a bahwa Prajurit Para Raider Tengkorak, agar selalu:
Cepat dalam berpikir dan bertindak secepat kilat dengan selalu terkoordinasikan dengan baik, oleh unsur atasan dan unsur bawahan serta unsur pendukung.
Rahasia, merupakan manifestasi prajurit Para Raider Tengkorak dalam setiap pergerakan (infiltrasi dan eksfiltrasi) ke sasaran tanpa diketahui, dan prajurit Yonif Para Raider 305/TKR pantang meninggalkan jejak dimanapun berada. Sehingga dalam bergerak di Medan Penugasan baik tempur maupun Non-tempur tidak dapat tertinjau oleh Lawan dan dalam aksinya selalu disegani oleh Kawan.
Berhasil dalam setiap kegiatan dan penugasan yang diemban. Hal ini, merupakan prinsip dan do’a sebagai seorang Prajurit Para Raider Tengkorak.
Berdasar Surat Perintah Divisi Siliwangi No. 56/DB/49 Tanggal 24 Agustus 1949 dan SK Komandan Pertempuran Tasikmalaya secara resmi tanggal 07 September 1949 resmi sebagai ditetapkan sebagai Hari Jadi Batalyon C. Batalyon C adalah hasil reorganisasi dari Yon IV Brigade XIV menjadi dua batalyon yaitu:
Kedua Batalyon tersebut merupakan organik dari Brigade 13 Priangan Timur. Tahun 1951 Batalyon C berganti nama menjadi Batalyon 135 Brigade B yang akhirnya pada akhir tahun 1951 ditetapkan dengan nama Batalyon Infanteri Para Raider 305/Tengkorak disingkat Yonif Para Raider 305/Tengkorak.
Yonif ini berdiri pada tanggal 7 September 1949 di Bintaran Kulon, Yogyakarta. Selanjutnya Tahun 1975, Yonif 305/Tengkorak baru saja pindah dislokasinya dari Tarogong, Kabupaten Garut ke Telukjambe, Kabupaten Karawang.
Satuan Batalyon Infanteri Para Raider 305 / Tengkorak. Dalam perjalanan sejarahnya memiliki semboyan yang selalu dikobarkan dalam setiap kegiatan dan penugasan, sehingga satuan ini dapat menorehkan prestasi-prestasi yang dapat membanggakan Prajurit dan Rakyat Indonesia. Adapun dalam membina satuan ini, mengambil salah satu filosofi negara kesatuan Republik Indonesia yakni “ Bangunlah Jiwanya, Bangunlah Raganya ”, maka Yonif Para Raider 305 memiliki dua semboyan yaitu semboyan jiwa dan semboyan aksi. Adapun dengan pengertian:
Semboyan Jiwa Yonif Para Raider 305/Tengkorak adalah “DARIPADA MENYERAH LEBIH BAIK MATI BERCERMIN SEBAGAI TENGKORAK” yang mengandung arti bahwa; Prajurit Yonif Para Raider 305/Tengkorak selalu semangat dan pantang menyerah atau pantang menerima kegagalan dalam melaksanakan segala penugasan yang diemban dari Komando Atas. Diiringngi dengan rasa ikhlas dan selalu dekat dengan Tuhan YME, bahwa sebagai insan Manusia yang bertaqwa, sewaktu-waktu akan Mati menghadap Sang IIlahi.
Oleh karena itu, Prajurit Yonif Para Raider 305/Tengkorak agar selalu mengaplikasikan ilmu pengetahuhuan dan kemampuan yang dimiliki serta loyalitas terhadap Perintah. Dilandasi dengan kesiapsiagaan dan kewaspadaan yang tinggi dalam setiap Penugasan yang diberikan oleh Komando Atas.
Dalam menyikapi perkembangan situasi dan kondisi saat ini diperlukan semangat dan do’a untuk membagun raga Satuan ini, maka dikobarkan-lah sebuah Semboyan Aksi Yonif Para Raider 305/Tengkorak yaitu “CEPAT – RAHASIA – BERHASIL” pada tahun 2018; yang merupakan Cerminan dan Do’a bahwa Prajurit Para Raider Tengkorak, agar selalu:
Cepat dalam berpikir dan bertindak secepat kilat dengan selalu terkoordinasikan dengan baik, oleh unsur atasan dan unsur bawahan serta unsur pendukung.
Rahasia, merupakan manifestasi prajurit Para Raider Tengkorak dalam setiap pergerakan (infiltrasi dan eksfiltrasi) ke sasaran tanpa diketahui, dan prajurit Yonif Para Raider 305/TKR pantang meninggalkan jejak dimanapun berada. Sehingga dalam bergerak di Medan Penugasan baik tempur maupun Non-tempur tidak dapat tertinjau oleh Lawan dan dalam aksinya selalu disegani oleh Kawan.
Berhasil dalam setiap kegiatan dan penugasan yang diemban. Hal ini, merupakan prinsip dan do’a sebagai seorang Prajurit Para Raider Tengkorak.
Status Lintas Udara atau Para diperoleh Yonif 305 pada tahun 1966 setelah menyelesaikan pendidikan dasar Para di Batujajar dan tanggal 20 Mei 1966 ditetapkan sebagai Yonif Linud 305 Para, Brigif 17 Linud Kujang, Kodam VI/Siliwangi. Status Raider diperoleh akhir tahun 1967 dengan latihan raider di Kompleks Cititis, Garut yang diresmikan tanggal 20 Januari 1968, dengan julukan “Kujang Raider”, seluruh jajaran dibawah Brigif 17 Linud Kujang, Kodam VI Siliwangi. Adapun validasi orgas berdasarkan Peraturan Kasad Nomor 55 Tahun 2016 tanggal 07 Desember 2016 tentang Organisasi dan Tugas Batalyon Infanteri Para Raider (Orgas Yonif Para Raider) Tahun 2016. Oleh karena itu, perubahan Yonif Linud 305 / Tengkorak menjadi Yonif Para Rider 305 / Tengkorak. Dan saat ini seluruh prajurit Yonif Para Raider 305 / Tengkorak wajib menempuh kualifikasi Raider di Pusdikpassus Batu Jajar, setelah melaksanakan Latihan pembentukan prajurit Cakra.
Kini Batalyon 305 merupakan satuan organik Brigade Infanteri Lintas Udara 17/Kujang I dan bermarkas di Karawang, Jawa Barat. Yonif 305 masuk ke administratif Kostrad terhitung mulai tahun 1969 sehingga berganti sebutan Batalyon Infanteri Linud 305/Tengkorak, Brigif Linud 17/Kujang I, Kostrad dan bermarkas di Teluk Jambe, Karawang, Jawa Barat.
Tanggal 1 april 2015, Sebanyak 650 personel Yonif Linud 305 dipimpin oleh Mayor Inf Dwi Sasongko, S.E akan melaksanakan kegiatan latihan Raider di Pusdikpassus, Batujajar, Bandung. Komandan Brigif Linud 17 Letkol Inf Elkines Villando DK, S.AP melepas secara langsung pemberangkatan Batalyon Infanteri Lintas Udara 305/Tengkorak di lapangan Sadelor, Karawang.